Kolom Cerita : Di jam - jam rawan
Disaat kita kebingungan dengan arah dan tujuan kita, disaat kita sudah membangun rencana akan suatu hal, disaat semuanya telah direncanakan dengan matang, disaat ujian demi ujian terasa berat dijalani, disaat perasaan hari demi hari terasa semakin dikuras habis oleh pemikiran – pemikiran negatif yang muncul seketika. Ingin cerita?? Sangat ingin, tetapi ada beberapa orang yang tidak dapat menceritakan sebuah kejadian dengan mudah kepada siapa saja kecuali terhadap orang yang ia percaya mungkin.
Disaat sebagian orang lebih memilih untuk tidak menceritakan
apapun dari kejadian – kejadian yang dialaminya, yang selama ini mungkin
terpendam oleh dirinya sendiri, karena ada beberapa perasaan takut yang
bermunculan, takut bahwa dari ceritaku ini orang tidak mengerti dengan apa yang
beberapa orang rasakan, takut bahwa kita hanya akan menambah beban kepada orang
lain. Mungkin dari sebagian ketakutan tadi, tidak sebetulnya benar, tidak
sebetulnya salah. Ini hanya dari anggapan beberapa orang saja.
Seperti omong kosong ya, entah si ini cuman hasil renungan
di jam set 10 yang menulis disertai seringai dan haru tapi sedikit.
Di jam set 10 yang biasanya dilakukan oleh banyak orang
adalah tertidur, dengan harapan keesokan harinya jauh akan lebih terisi daya
energinya.
Di jam set 10 yang beberapa orang lakukan menonton film/drama
favorit ditengah rasa lelah yang melanda.
Di jam set 10 yang mungkin beberapa orang kini sedang saling
melempar kabar, berbicara dan bercerita banyak hal akan kejadian yang sudah
dialami seharian ini.
Atau kita sebut saja di jam – jam rawan.
Saat itu ada beberapa orang yang mencoba menatap dunianya
dengan tatapan hangat, riang, seperti tanpa beban. Tapi gurat wajahnya jelas
terlihat bahwa ia kuat dan ia tidak baik – baik saja, ia hanya sedang mencoba memberikan
aura atau energi yang positif terhadap lingkungan sekitarnya. Ia hanya ingin
dilihat bahwa ia dapat mendengarkan cerita orang dengan baik seperti biasanya.
Ia yang mencoba menahan segala yang ia rasakan, mencoba
menahan dikala dalam keadaan kesal, tapi akan ada satu masa dimana semua tidak
dapat tertahan lagi seperti biasanya, mungkin bisa jadi itu adalah titik
terlelahnya, namun balik lagi bahwa ia tidak bisa menampakkan itu semua.
Sekuat apapun ia menghadapi suatu hal, ia tetaplah ia,
seorang manusia yang hidup membutuhkan bantuan dan genggaman orang lain.
Mungkin dengan begini akan sedikit membuatnya lebih ringan.
Hanya memegang kepercayaan terhadap hal baik yang pasti
datang di akhir, semua yang dirasakan saat ini akan segera lenyap dalam waktu
yang dekat dengan hanya selalu berbaik sangka dan juga tetap menikmati segala
proses yang sedang dialami. Awalnya memang sulit, namun semua itu akan
terbayarkan terhadap hal baik yang pasti datang dihidup kita. Karena gak akan
ada kejadian yang terjadi tanpa suatu alasan.
Dengan demikian, apa yang direncanakan di awal itu hanya
sebuah rencana yang tersusun atau yang diperoleh dari hasil logika atau mungkin
perkiraan diri kita terhadap hal yang bisa terjadi didepan nanti, ya hanya
sebuah rencana, tidak ada yang salah dengan rencana, berusaha tetap harus,
berdoa tetap harus, namun kembali lagi bahwa ada yang paling tau rencana yang
terbaik untuk diri kita, bisa jadi sesuai, bisa jadi tidak.
Dan untuk rasa kekhawatiran yang selama ini sering kali
datang, ucapkanlah selamat datang, namun jangan sampai terlalu lama mendekam,
cukup berikan senyuman dan mulai berkata dari sekarang bahwa semua akan baik –
baik saja, jangan khawatir ya :)
Tips : Ucapkan selamat datang dan beri senyuman. Tips yang sangat bermanfaat untuk jam jam yang kritis he..he..he..
BalasHapusHehe ..
HapusTerimakasih sudah mampir blog saya pak :)
Siap. Tips tips begini yang saya suka baca di artikel blog.
HapusHihi siap-siap pak
Hapus